Next Post

Prabowo Tampak ‘Mesra’ dengan Mardiono Usai Bertemu Jokowi

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Mardiono (dari kiri ke kanan) berfoto bersama seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023). (Dok. Kompas)

Jakarta, Gentakala – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terlihat mesra dengan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5) malam.

Keduanya hadir bersama enam ketua umum partai koalisi pemerintah lain. Mereka yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Prabowo dan Mardiono keluar dari Istana paling akhir setelah Mega, Airlangga, Muhaimin, dan Zulhas. Dibanding pada ketua umum lain, keduanya berbicara agak panjang di hadapan awak media.

Namun, saat ditanya topik pembahasan selama lebih dari dua jam pertemuan, Prabowo membantah ada pembahasan soal pilpres. Menurutnya, partai koalisi pemerintah, minus NasDem, menyepakati soal prospek ekonomi Indonesia di masa depan.

“Kita sangat mungkin bisa jadi negara dengan ekonomi keempat terbesar di dunia,” kata Prabowo.

Berada di samping Prabowo, Mardiono mengamini pernyataan Menteri Pertahanan itu. Ia bilang pertemuan lebih banyak membahas soal nasib ekonomi Indonesia ke depan, terutama menghadapi bonus demografi.

“Yang lebih banyak bagaimana Indonesia ke depan. Kalau kita terlewat demografi itu mungkin nanti lewat kesempatan,” ujarnya.

Prabowo dan Mardiono tampak akrab di depan awak media usai pertemuan tersebut.

Sementara, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy menyebut pertemuan malam hari ini bisa menjadi momen duet Prabowo dan Ganjar.

Duet itu bukan tidak mungkin meski keduanya sama-sama kuat di bursa capres 2024. Namun, menurut dia, keputusan itu ada di tangan Prabowo.

“Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi capres,” ujar Rommy Selasa (2/5).

 

Sumber: CNNIndonesia

Adm

Related posts