Jakarta, Gentakala – Tepat setahun lalu, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mineral Industri Indonesia secara resmi menjadi entitas perusahaan yang berperan sebagai strategic holding company.
Setelah lepas dari dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sesuai dengan arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), MIND ID fokus untuk melakukan akselerasi kontribusi perusahaan induk pertambangan dalam memberikan nilai lebih kepada Indonesia.
Perjalanan transformasi dikukuhkan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar pada 21 Maret 2023 lalu. Di mana, MIND ID akan lebih fokus pada strategic holding company sementara Inalum akan fokus pada pengembangan penghiliran aluminium nasional.
Perusahaan beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk, dan PT Freeport Indonesia (PTFI) tersebut semakin mengokohkan perannya sebagai perusahaan induk industri pertambangan di Indonesia yang semakin solid dalam menjalankan mandat dari pemerintah.
Pemerintah Indonesia sendiri memberi mandat kepada MIND ID meliputi hilirisasi mineral, pengelolaan sumber daya mineral, dan menjadi pemimpin pasar global dengan mengoptimalkan komoditas dan melakukan ekspansi bisnis pertambangan.
Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan di usianya yang sudah semakin bertambah, MIND ID terus mengusung komitmen sebagai perusahaan holding yang mengedepankan keberlanjutan dengan menerapkan good mining practice.
“Sebagaimana yang sering kami sebutkan bahwa MIND ID ini hadir untuk kemakmuran Indonesia, kemajuan peradaban dunia, dan masa depan yang lebih baik. MIND ID terus berkembang menjadi pemimpin pasar global dengan pengoptimalan komoditas juga ekspansi bisnis,” kata Heri.
Menurutnya, MIND ID kini semakin fokus menjalankan perannya sebagai perusahaan induk yang efektif dan efisien dalam mengelola perencanaan proyek bisnis juga investasi hingga ujungnya memberikan nilai tambah bagi Indonesia.
“Melalui transformasi ini, MIND ID memperkuat tata kelola sehingga mampu mengoptimalkan kontribusi perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan,” ucapnya.
Mandat yang diberikan pemerintah Indonesia untuk MIND ID menjelma menjadi lima strategi bisnis yang menjadi landasan dalam meningkatkan performa dari anggota holding.
Kelima tugas itu yakni memaksimalkan eksplorasi dan pertumbuhan produksi pertambangan, meningkatkan daya saing biaya dengan memaksimalkan platform digital, dan memaksimalkan skala hilirisasi aset dengan Project Management Officer (PMO).
Terakhir, kata dia, MIND ID bertugas memonitor penerapan ekspansi hilirisasi industri pertambangan di Tanah Air. Adanya percepatan hilirisasi menjadi salah satu bukti keberhasilan MIND ID sebagai perusahaan induk pertambangan pelat merah.
Transformasi MIND ID merupakan implementasi dari PP No. 45 Tahun 2022 mengenai Pengurangan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium dan PP No. 46 Tahun 2022 mengenai Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pertambangan.
Pemisahan yang terjadi antara MIND ID dan Inalum adalah suatu aksi korporasi yang dilakukan pemegang saham (dalam hal ini Negara Republik Indonesia), di mana MIND ID akan berdiri sebagai suatu badan hukum sendiri (sebagai strategic holding company), sedangkan Inalum kembali pada fungsinya sebagai full operating company.
Reorganisasi atau pemisahan ini merupakan bentuk akhir yang direncanakan untuk BUMN Holding Industri Pertambangan. MIND ID sebagai fungsi holding, akan sepenuhnya
menjadi sebuah Strategic Holding Company, sedangkan Inalum dapat meningkatkan fokus hilirisasinya, dan persiapan rencana menuju perusahaan terbuka.