Next Post

Menkes: Antrean Panjang di RS, Bukan karena Kamar Terbatas

Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, Genta News – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan polemik di balik antrean panjang pasien di rumah sakit bukanlah karena minimnya ketersediaan kamar, melainkan keterbatasan alat dan dokter. Terlebih, dalam penanganan kanker, banyak di antara mereka harus menunggu selama berbulan-bulan untuk mendapatkan tindakan.

“Antrean itu lebih disebabkan antrian layanannya, dibandingkan kamarnya, contohnya di RS Kanker Dharmais itu yang namanya radioterapi sama kemoterapi itu antriannya panjang sekali, karena memang alatnya sudah dipakai full,” terang Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI Senin (20/3/2023).

Hal itu dikarenakan alat yang tersedia yakni radioterapi Linac hanya satu. Dalam seharian, bisa menangani 30 sampai 40 pasien. Hal yang sama menurut Menkes terjadi di RS Harapan Kita.

Membludaknya antrean misalnya pada antrean operasi jantung dipicu karena keterbatasan dokter spesialis.

“Itu terjadi juga di harapan kita, antriannya tuh bukan antrian kamarnya, tapi antrian punya bedah jantung terbuka itu dokternya nggak ada, kamar operasinya nggak ada jadi memang itu PR yang kami harus bereskan,” ujar Menkes.

Menkes mengaku masih kesulitan untuk melihat data pasti mengenai berapa banyak layanan yang memiliki antrean pasien begitu panjang. Namun, sejauh yang dia dengar, layanan radioterapi, kemoterapi, hingga bedah jantung termasuk keluhan antrean pasien paling panjang.

“Nah ini yang saya rasa di-addressnya lebih ke kesiapan alat dan dokternya, the problem with me kalau alat cepet, ada anggaran jadi, dokternya yang masalah, karena membutuhkan waktu lebih banyak,” ceritanya.

Adm

Related posts